Salah satu Desa Wisata Religius berada di Desa Adat Bubohu. Adatnya tak lain dan tak bukan adalah karena ada pesona wisata serta budaya yang tersimpan baik di desa ini. Saat berada d desa ini kita tidak cuma hanya bertadabur alam, tapi juga sebagai tempat pasantren alam, agak mengenal dan mempelajari agama islam lebih dalam lagi.
Di desa ini pun kita bisa mengenal lebih jauh Slot Mahjong mengenai Kerajaan Gorontalo. Maa Taduwolo, sebuah tempat di dalam lingkungan desa rutinitas ini menyimpan beragam macam sumber mengenai peristiwa Kerajaan Gorontalo.
Saat memasuki kawasan Desa Adat Bubohu para pengunjung dapat d sambut dengan kumpulan fosil kayu pas berada di depan pintu masuk desa. Tidak cuma panorama indah itu saja. Di dalam kawasan pesantren Desa Adat Bubohu terkandung barisan gubuk khas Gorontalo atau di sebut juga Wambohe yang berjajar rapih ini merupakan panorama khas d sini.
Tidak cuma sampai di Wambohe, keindahan alam di kawasan pesantren juga terkandung di bangunan kayu yang berupa Topoyo. Topoyo merupakan wadah yang bisa di manfaatkan oleh masyarakat Bungo untuk menantang dan menyimpan kue atau hidangan , pada pas memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Juga andaikata Lebih jauh menaiki ke atas puncak bukit, terkandung juga sebuah Mesjid yang mempunyai nama Mesjid Walima Emas.
Lokasi Desa Adat Bubohu
Desa Adat Bubohu ini terletak di Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo, Labupaten Gorontalo. Desa Bubohu yang juga merupakan sebuah slot sweet bonanza desa rutinitas berjarak sekitar 35 kilometer dari Bandara Jalaludin, Gorontalo.
Rute Menuju Desa Adat Bubohu
Akses ke Desa Adat Bubohu tidak sukar semenjak ada perbaikan jalur beraspal yang meliuk-liuk di antara punggung perbukitan kapur dan liukan pantai. Para pengunjung lumayan lakukan perjalanan sekitar 20 menit saja andaikata memulai perjalanan dari pusat kota Gorontalo.
Tiket Desa Adat Bubohu
Tidak ada keputusan soal tarif tiket masuk, untuk bisa singgah ke desa rutinitas Bubohu di gorontalo ini. Hal ini bisa saja didasarkan apda niat awal pembangunan lagi desa ini sebagai desa kebudayaan sebetulnya bukan untuk orientasi bisnis.